Minggu, 01 Maret 2015

ZWESTY WIRABUANA












ZWESTY WIRABUANA....

Penulis : Jose Choa Linge,

Kelahiran Ujung Pandang,14 Agustus 1957, berkat dorongan sang Bunda yang selalu menemani putri kecilnya untuk berlaga di berbagai Festival Menyanyi sejak usia masih 12 tahun sudah menorehkan prestasi sebagai juara Harapan I dalam ajang Children Pop Singers- Taman Ria Monas diikuti oleh banyak sejawatnya kelak punya nama di musik Indonesia al: Nola Tilaar,Angel Pfaff,Hetty Koes Endang,Desy Arisandi,Purnama Sultan dan dimenangkan justru Nola Tilaar. Kemudian Zwesty Wirabuana berlaga ditingkat Bintang Radio dan Televisi thn 1974 Tingkat Nasional diusianya masih 14 thn dengan pesreta al: Broery Marantika, BIMBO, Andi Meriam Matalatta,Dudy Damhudy, Purnama Sultan,Ferdy Ferdian, Hetty Koes Endang, Anna Mathovani kemudian menggiring nama Broery Marantika dikirim keJepang-Budokan untuk berlaga ketingkat Dunia dengan menyertakan lagu Cinta/cipt.Titiek Puspa. Media saat itu banyak menulis tentang talenta ‘dua’ anak kecil yang sama berasal dari Ujung pandang berusaha memaksakan untuk sejajar dengan para seniornya masuk ‘sepuluh besar’ begitulah kutipan koran Kompas memberitakan secara besar2an diikuti media lain yang tak kala bombastisnya apalagi salah satu peserta terkecil A. Meriam Matalatta langsung oleh.Iskandar memboking masuk dapur rekaman dalam album ‘Mutiara Dari Selatan dan langsung naik daun yang benar2 setingkat para seniornya sementara Zwesty wirabuana sigadis kecil ini masih merangkak perlahan-lahan s/d ‘enam’ tahun berturut2 berhasil juara I Bintang Radio & Televisi.

Keakraban para peserta Lomba Festival selalu dijalin dengan perkawanan dan saling suport seperti saat berlaga diajang berikutnya antara Hetty Koes Endang,Eddy Silitonga dan Swesty Wirabuana ‘ello naik bajaj kehujanan y West.. kata Hetty, dijawab Zwesty ‘iya sampe rok gw ciut mengkerek kena air’ jawabnya atau demikian juga saat rehat dalam pertunjukan show mendapat jatah nasi bungkus maka Zwestylah selalu mendapat jatah lebih, sampe2 salah satu personil Lex Trio meledeknya ‘kok banyak orang suka jatuh hati ama ello padahal kan rakus kalo makan bersih tak tersisa dan bukan hanya Zwesty alami sindiran teman2nya Berlian Hutauruk-pun salah satu yang dijuluki temen2nya ‘rakus’ makan suka bersih tanpa sisa nasi sebutir dan bahkan tambahan nasi dan lauk pauk teman2nya. Biasanya kalo demikian dan terdengar oleh Iskandar (ayah Diah Iskandar) maka dijawab ‘biarin,,, masih suka makan biar nambah tenaga’ dan Andi Meriam Matalatta karib Zwesty suka membagi jatah makannya dan lauk pauknya akan mesem2 dan tersenyum saja yang menurut Zwesty adalah penyanyi lembut perangai, sudah cantik tidak sombong lagi.

Adalah ajang yang mengangkat nama Zwesty Wirabuana dikenal Dunia adalah saat sebagai pengisi acara Festival Elekton di Hotel Indonesia sangat memukau Elfas Singers,Tamam Husen saat membawakan lagu ‘Casa Fortico’ dan dikirim ke Jepang selama ‘enam’bulan di Watanabe dan rutin show di Hotel Takarazuki mendapat pasilitas tinggal di Kutubuki Mansions dan ternyata bukan hanya Zwesty Wirabuana saja penyanyi indonesia yang dikirim bertahap oleh KBRI Kesenian, duta besar Jendral Jalantik al: Yetty Wijaya, Aska Daulika, Tina Juhara. Dan Zwesty saat masih di Jepang sempat melihat di Televisi Jepang ‘teman seperjuangannya Melky Goeslow berlaga di Bodokan thn.1975 lewat lagu Pergi Untuk Kembali/cipt.Minggus Tahitoe. Zwesty Wirabuana mengakui bahwa saat di jepang otomatis sekolahnya di SMA Indonesia terbengkalai dan sekembalinya baru melanjutkan kembali dan menamatkan Sekolah Menengah Atasnya. Berturut-turut Zwesty Wirabuana mengikuti festival 1978 hanya sampai juara II yang dimenangkan Hetty Koes Endang dan lanjut tahun 1979 kembali juara ke II dan Emillia Contessa sebagai Pemenang Pertamanya. Tahun 1980 nama Zwesty Wirabuana berhasil memenangkan dengan perolehan angka tipis dari Singa Panggung dan dengan dukungan ‘doa’ para sahabat seniornya Broery Pesolima,Grace Simon, Arie Koesmiran,Rafika Duri, Zwesty Wirabuana berhasil sebagai Juara I dengan lagu ‘Dunia Oh Dunia/cipt Titiek Puspa. Yang tidak bisa dia lupakan adalah mama ‘Grace Simon’ paling sibuk menyuruh Swesty untuk potong rambut dan sang Bunda adalah orang cepat2 mencari gaun untuk dipake berFestival di Pasar Baru dengan harga Rp.150Rb dan ceritera lucunya sang bunda hnya membawa duit separuh sehingga harus memberi panjer dan baru keesokan hari kembali lagi untuk dapatkan gaun tersebut yang senada dengan bertepatan suasana berkabun Bapak Hamengku Buwono.

Tahun 1977,,, Inspirasi/cipt A Riyanto adalah album perdananya di Granada Record dan berhasil dengan hits ‘Tiada Maaf Bagimu/ciptAchmad N(musisi Malaysia), Suster Maria/cipt.Arie Wibowo (kemudian hari dikenal sbg Bill&Brod) produksi Granada dan lanjut album Duetnya bersama Broery Pesolima membawakan karya-karya besar sang komposer ‘Ismail Marzuki, Iskandar, Surni Warkiman, Hasmanan dll’ dikemas dalam Album Cinta Nostalgia’ hingga beberapa volume (Purnama Record), Dunia Oh Dunia/cipt.Titiek Puspa (Granada),Cipt & Karya Ismail Marzuki (bersama Kris Biantoro,Henny purwonegoro, Jimmy Samalo,Masnun) produksi Granada, Album Sendiri Saja/cipt.Rinto Harahap (Sky Record) &KAU/cipt.Hanny Tuheteru (Sky Record), adalah album terakhirnya. Ceritranya saat memenangkan Festival thn.80an oleh Produser dari Purnama menyodorkan calon nama2 penyanyi ‘Diana Nasution,Arie Koesmiran, Grace Simon’ yang akan diduetkan pada Broery Pesolima dan langsung dijawabnya ‘saya ingin berduet sama si non Swesty Wirabuana saja’ maka lahirlah ‘seri’ album Cinta Nostalgia sangat digemari para pecinta musik Indonesia dimasa itu.

Tahun 1983 adalah masa Zwesty Wirabuana meninggalkan semua berkeseniannya setelah disunting seorang seorang Idaman hati dan diboyongnya menetap di Kalimantan selama ‘dua belas tahun’ lamanya hingga lahirlah ‘sepasang’ buah hatinya ‘Firly Diyani Ridho/Wanita-(27Thn) & Moh Desembri Tesar Putra/Pria-(24Thn) telah memberinya satu 'cucu' dan kota Kalimantan yang pernah menyelimutinya dengan ‘suka cita’ telah menjadikan berbalut ‘duka cita’ dan Jakarta adalah tempat dimana karirnya pernah diciptakannya pasti menyambut ‘suka ria’ kedatangan sang Jago Festival untuk memulai keseniannya kembali. Adalah seorang sang maestro Anton Issoedibjo merekrutnya sebagai pengajar vokal diGeronimo-Melawai dan lambat laun sudah melupakan masa lalu saat menikmati bahtera yang dilabuhnya bersama nahkodanya menghempaskan semua yang pernah tersampaikan ungkapan bait cinta dan pengabdian seorang istri untuk keluarga menjadi hancur berkeping-keping menyisakan air mata duka seorang istri dan akan muncul sebagai Zwesty Wirabuana yang meyusun rencana untuk kehidupan bahteranya walau tanpa nahkoda seorang pria hingga hari ini masih dipertahankan demi sepasang buah hati dan masa depan. Zwesty Wirabuana berhasil come back diMusik Indonesia langsung menjadi Finalis Pencipta Lagu Terbaik Tingkat Nasional persembahannya lagu‘Bagiku kaulah Segalanya/cipt.Anton Issoedibjo.

Tahun.2000an adalah pembuka baginya sebagai Pencipta lagu dibeberapa album penyanyi dan pernah memenangkan Juara I Lomba Cipta Lagu P&K-2005 pada lagu ‘Pemberantasan Buta Aksara/bersama.Sundari Sukoco’ pada Lyrik dan kemudian nama Zwesty Wirabuana benar-benar menghilang dan dikabarkan sudah meninggal dunia karena sempat alami koma selama ‘delapan’ hari saat dirawat di RS Mitra International-Jati Negara dengan penyakit pengumpalan cairan di luar otak kepala yang juga dialami beberapa selebriti seperti Veronica (ex istri Rhoma Irama),Gugun, Rita Dina Kandi yang sebagian tidak berhasil dan harus diujung kematian, Zwesty menceritrakan kembali bahwa dia ditangani dokter spesial Syaraf ‘Dr.Sangkono,Dr.Tenar (Singapore) Dan Dr.Hery. Tahun.2009 dan 2010 adalah pemunculan pertamanya di TVRI sebagai partisipasinya pengisi acara Komunitas Musik era 60-70-80an yang diprakarsai Aida Mustafa, Moteh Mokoginta, Sys NS dan Ulang Tahun Komunitas Pecinta Musik Indonesia (KPMI) hadir dengan persembahannya ‘Bagiku Kaulah Segalanya/cipt Anton Issoedibjo’ di Iringi band DSS/pimp.Donny Hardono sangat memukau para tamu undangan yang hampir dipadati pengunjung dari selebriti papan atas hadir untuk partisipasi di Ultah KPMI ke ‘lima’ tahun bertempat di MU- Sarinah Thamrin. Adalah Anton Issoedibjo yang selalu disebut2nya sebagai sang Guru dalam hal banyak memberi masukan dan pelajaran sehingga dia mampu tegar berdiri menjadi seorang Zwesty Wirabuana utuk Musik Indonesia sehingga sudah terlihat sebagai salah satu penyanyi ditunjuk oleh sang Maesto hadir di album ‘Trubute Anton Issoedibjo-Best Of The Best Anton issoedibjo ’ lewat persembahannya ‘Bagiku Kaulah Segalanya dengan aransement yang serba baru menjadi lebih matang dalam vokal.

Saat ditandai berakhirnya tahun 2012, Zwesty Wirabuana yang dilahirkan dari orang tua bernama Sudjono(Jawa) dan Yacoba Toyssuta(Ambon), masih tercatat sebagai pengajar di rumah sekolah Purwacaraka- cabang Cipete & Tebet dan juga sebagai Pengajar di Y2K Music sekolah-Galaxy Bekasi dan banyak murid yang berhasil ditangannya seperti; Denada,Joshua, Intan Sukoco, Natsya, Saskia, Amanda Rachel (dikenal duetnya bersama Opick),dll. Zwesty Wirabuana atau panggilan Bunda yang sudah melekat namanya lebih populer dari nama sendiri dalam dekat ini akan berkolaborasi bersama Emillia Contessa antara sang pencipta dan penyanyi yang dulu sempat menjadi rival dalam ajang Festival kini menjadi karib yang solid saat lagu ciptaannya Mars PPP ‘Rumah Besar Umat Islam’ menjadi 10 Lagu Terbaik Lomba Cipta Lagu PPP . Selamat datang kembali di musik indonesia y Bunda, Allah SWT selalu bersamamu,Amiiiin.

1 komentar: